Saturday, June 7, 2008

jujur-pandai atau pandai-jujur

Terima kasih atas perhatian Ibu terhadap program-program kami, baik di televisi maupun di media lain.
Sepertinya Ibu perlu re-definisikan pengertian Ibu mengenai berbohong adalah hal biasa dalam dunia marketing. Karena ada banyak yang berprofesi marketing yang sukses tanpa perlu berbohong.
Mulai hari ini, perhatikanlah bahwa yang sebetulnya kita hormati adalah orang jujur yang pandai, bukan orang pandai yang jujur. Karena, hormat kita akan hilang bila terbukti seorang yang pandai itu - tidak jujur. Tetapi, kekurangan apa pun pada pribadi yang jujur - tidak akan menghapus hormat kita kepadanya, apalagi bila dia memiliki kelebihan yang penting bagi kebaikan orang lain.
Ibu Vellycia yang super,
Kejujuran adalah citra terbaik. Seorang merketing yang jujur, akan dihormati oleh para pelanggan, walaupun mereka tidak jadi membeli dari kita. Namun citra Ibu sebagai pribadi yang jujur, tidak akan lekang dihapus jaman. Dengan demikian, apa lagi yang bisa menghalangi Ibu untuk menjadi marketing yang sukses ?
Ibu Vellycia yang jujur,
Mohon Ibu perhatikan ini – karena ini penting sekali. Bila ada harta yang bisa dicapai dengan ketidak-jujuran, itu berarti bahwa sebenarnya ada harta yang juga bisa dicapai dengan kebaikan, bila saja kita mau bersabar.
Maka, bersabarlah. Karena mungkin, lambatnya kedatangan harta yang baik itu - adalah sebenarnya pemisah antara kita yang baik dan mereka yang mencacatkan dirinya sendiri. Hati yang jernih bisa mengerti bahwa kemampuan yang terhormat adalah sumber dari kekayaan yang mengharukan.


Salam Super,
Mario Teguh

No comments: